Sabtu, 09 Agustus 2008

Yao Ming, ‘Raksasa’ Baik Hati dari Tiongkok



Walau atlet juara dunia lari halang rintang 110 meter asal Tiongkok, Liu Xiang, telah dipastikan akan menjadi idola dalam Olimpiade Beijing, namun namanya tetap saja kalah dari atlet bola basket bertubuh ‘raksasa’ kebanggan masyarakat negara tersebut, Yao Ming.

Wajah tampan Xiang memang sesuai dengan selera modern anak muda Tiongkok, namun hal ini tetap saja tidak bisa menandingi popularitas pria yang memiliki tinggi sekitar 2,3 meter tersebut di negara tirai bambu.

Yao Ming, yang dikenal dunia dengan sebutan Yao, adalah seorang pria besar dengan hati yang besar. Dia dengan serta merta menyumbangkan 2 juta poundsterling (sekitar Rp 36 miliar) kepada para korban gempa bumi di Sichuan, hanya beberapa jam setelah ia mendengar kejadian tersebut.

Walau terkesan seorang ‘anak manis’, namun ia bukanlah seorang yang bisa berdiam diri ketika sesuatu yang salah terjadi. Dia telah menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap konsumsi sirip ikan hiu yang dilakukan orang-orang di negaranya dan juga mengkampanyekan agar para pemain Tiongkok lainnya diperkenankan untuk bermain di Eropa agar mendapat pengalaman.

Selain itu, walau telah menjadi seorang pemain bola basket yang sukses di Amerika Serikat, Yao tetap bersedia untuk membela Tiongkok ketika dibutuhkan. Padahal setelah melakukan negosiasi kontrak dengan tim basket NBA Houston Rocket yang dibelanya, dia telah memperoleh pendapatan yang luar biasa besar: sekitar 30 juta poundsterling (sekitar Rp 546 miliar) per tahun.

Jumlah yang sangat luar biasa tersebut dapat membuat orang menjadi besar kepala. Namun, hal ini tidak berlaku bagi Yao. Kenyataan ini jugalah yang membuatnya sangat populer di mata masyarakat negara asalnya tersebut.

“Dia bukan hanya seorang pemain bola basket yang hebat,” kata Xu Jicheng, salah satu komentator pertandingan bola basket terkenal Tiongkok. “Dia juga seorang manusia yang memiliki hati yang hebat.”

Yao memang memiliki badan raksasa, namun hal ini tidak membuatnya terlihat aneh. Dia adalah seorang atlet yang memiliki bentuk tubuh yang proporsional. Bila tidak dibandingkan dengan orang lain, ia hanya terlihat sebagai seorang pria berbadan besar. Dia hanya terlihat sangat besar ketika dibandingkan dengan pria lain yang memiliki tinggi 210 sentimeter.

Ketika ia bertanding untuk pertama kalinya melawan sesama pemain NBA asal Tiongkok, Yi Jianlian, pada November tahun lalu, pertandingan tersebut disiarkan di 19 jaringan TV dan disaksikan lebih dari 200 juta orang di Tiongkok saja, membuatnya menjadi pertandingan yang ditonton oleh paling banyak orang dalam sejarah NBA.

Bukan hanya memiliki kemampuan bermain bola basket yang hebat sehingga terpilih menjadi anggota NBA All-Stars sebanyak enam kali, namun Yao juga memiliki peran penting dalam mewujudkan rencana ambisius NBA untuk membuat NBA Tiongkok yang beranggotakan 12 tim. Yao Ming, Yi Jianlian dan beberapa pemain lainnya telah secara efektif menjual permainan tersebut kepada negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia.

“Dalam dua tahun terakhir, dia telah menjadi seorang pemain hebat. Dia adalah salah satu pemain bola basket bertubuh besar yang benar-benar dapat bermain bola basket dengan baik,” kata Kepala Biro Majalah Bola Basket Amerika Serikat Slam di Tiongkok, Alan Paul.

“Dia memiliki tinggi badan yang menakjubkan, namun juga memiliki kemampuan bermain yang tinggi. Saya rasa semua tim yang ada di dunia akan sangat beruntung bila bisa memakai jasanya. Ini adalah sebuah situasi yang menguntungkan semua pihak. Pihak NBA memiliki Yao Ming sehingga bisa menarik perhatian masyarakat Tiongkok. Dan Yao Ming dapat bermain pada level tertinggi sehingga bisa menaikkan standar permainan bola basket tim Tiongkok dan bahkan bisa mencapai hasil yang luar biasa dalam Olimpiade.”

Tinggi badan Yao, dan juga mungkin keahlian bermain basketnya, berasal dari kedua orang tuanya. Ayahnya memiliki tinggi badan 210 sentimeter dan merupakan mantan pemain Centre bagi Shanghai, sementara ibunya dengan tinggi badan 190 sentimeter adalah mantan kapten tim nasional bola basket putri Tiongkok.

Pada umur 9 tahun, tinggi Yao telah satu kaki (sekitar 30 sentimeter) lebih tinggi dari teman-teman sekelasnya dan telah dimasukkan ke dalam sistem pembinaan olahraga Tiongkok. Lima tahun kemudian, dia menjadi pemain professional dan pada usia 18 tahun, dia mewakil Tiongkok untuk pertama kalinya dalam tingkat senior dan mendapat perhatian para pencari bakat NBA.

Pada tahun 2000, Yao bergabung bersama dua pemain NBA asal Tiongkok pertama, Wang Zhizhi dan Menk Bateer, untuk membentuk “Tembok Besar” dalam Olimpiade Sydney.

Setelah klubnya, Shanghai Sharks, memenangkan kejuaraan Chinese Basketball Association pada 2002, nama Yao masuk dalam proses pemilihan pemain baru (draft) NBA dan menjadi pemain internasional pertama yang menjadi pemain nomer satu yang terpilih ketika klub Houston Rockets memilihnya. Dalam 400 pertandingan NBA yang telah dijalaninya, Yao mencetak rata-rata 19 angka dan 10 rebound per pertandingan, sebuah statistik yang sangat bagus untuk seorang pemain NBA. [SRA]

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Yao Ming memang tidak hanya sebagai atlet tapi juga sebagai duta bagi China.