Minggu, 25 November 2007

All About JAZZ!

Keindahan musik Jazz yang berasal dari Amerika Serikat ini memang telah mempunyai penggemarnya sendiri di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia. Telah banyak musisi dan artis Indonesia yang memilih Jazz sebagai aliran musik mereka.

Sebut saja beberapa nama yang telah lama berkecimpung di dunia Jazz Indonesia, seperti Indra Lesmana, Bubi Chen, Embong Raharjo. Atau juga beberapa nama baru yang mulai mewarnai dunia Jazz Indonesia, seperti Tompi, Syaharani, Park Drive.

Musik yang lahir pada awal abad ke-20 dengan berakar pada musik Afrika dan Eropa ini memang telah menjadi bagian dari dunia musik Indonesia. Namun, mungkin belum banyak penggemar Jazz di Indonesia yang tahu apakah sebenarnya Jazz itu, atau genre apa saja yang ada di dalamnya. Melalui tulisan ini, kami berharap penggemar Jazz mendapatkan insight yang lebih mendalam lagi tentang musik ini.

What's Jazz?

Jazz adalah sebuah jenis musik yang sulit untuk didefinisikan, namun ada satu hal yang menjadi ciri khasnya: improvisasi. Improvisasi telah menjadi elemen penting dalam musik Black American ini sejak awal terbentuknya, dan sangat berhubungan dengan ekspresi budaya yang dimiliki oleh masyarakat Black American. Bentuk improvisasi yang ada dalam musik Jazz pun selalu berubah.

Musik folk blues awal dibuat berdasarkan pola call and response, dan improvisasi telah menjadi faktor penting dalam lirik, melodi atau keduanya. Pada Dixieland Jazz, musisi Jazz bergantian memainkan melodi sementara musisi lain bergantian memainkan countermelodies. Sangat kontras dengan musik klasik, dimana musisi berusaha agar dapat memainkan nada-nada sebuah lagu sama persis dengan partitur lagu tersebut. Pada era Swing, big band bermain menggunakan lagu berpatitur, namun musisi yang bermain solo akan berimprovisasi terhadap komposisi lagu yang ada. Dalam Bebop, fokus beralih dari improvisasi pada aransemen ke improvisasi pada bentuk; musisi berimprovisasi pada komposisi melodi yang dimainkan pada awal dan akhir sebuah lagu.

Jazz Styles

New Orleans Jazz

The Original Dixieland Jass Band

Dixieland atau Jazz New Orleans adalah suatu genre musik jazz yang muncul di awal abad 20. Sering disebut sebagai Early Jazz (Jazz Awal), karakter genre ini adalah memakai improvisasi kolektif serta permainannya yang emosional. Aransemen tertulis masih tidak terlalu diperlukan karena jumlah pemainnya hanya sedikit, berkisar 6-10 orang. Band yang diakui sebagai band yang mengawali revolusi musik Jazz adalah The Original Dixieland Jass Band.

Band ini juga sering diakui sebagai band yang pertama kali mengeluarkan album Jazz, yang dirilis pada bulan April 1917. Pada pertengahan tahun 1917, band ini mengubah ejaan nama ‘Jass’ menjadi ‘Jazz.’

Swing/Big Band

Louis Armstrong

Big band adalah sebuah bentuk ansambel musik yang memainkan musik Jazz dan yang menjadi populer pada Era Swing dari 1935 hingga akhir 1940-an. Big band biasanya terdiri atas 12 hingga 19 pemain musik dan menggunakan alat-alat musik saksofon, trompet, trombon, dan sebuah seksi ritme. Istilah band Jazz, orkestra Jazz, dan band dansa juga digunakan untuk merujuk kepada jenis ansambel ini.

Ada dua periode yang berbeda di dalam sejarah band populer. Big band, yang saat itu biasanya terdiri atas 10-13 alat musik, kemudian mendominasi musik Pop pada pertengahan tahun 1920-an. Pada waktu itu, mereka biasanya memainkan bentuk Jazz yang manis, termasuk satu atau lebih biola, yang kemudian tidak digunakan lagi setelah pertengahan 1930-an.

Pada era ini, muncul nama-nama band leader seperti Fletcher Henderson, Don Redman, Kyle Kenchington dan Duke Ellington. Pengaruh dari Louis Armstrong pun sangat terasa pada jaman ini. Pemimipin band seperti Cab Calloway, pemain terompet legendaris Dizzy Gillespie dan penyanyi seperti Bing Crosby sangat terpengaruh gaya improvisasi yang dikembangkan oleh Armstrong. Gaya yang kemudian menyebar kepada penyanyi seperti Ella Fitzgerald dan Billie Holliday; dan juga kepada seorang penyanyi legendaris bernama Frank Sinatra. Michael Buble adalah nama artis muda yang mempopulerkan kembali aliran ini pada penggemar Jazz saat ini.

Bebop

Pada pertengahan era 1940-an, pemain saksophone Charlie “Yardbird” Parker, pianis Bud Powell dan pemain terompet John Birks “Dizzy” Gillespie membantu mengubah Jazz dari musik untuk berdansa menjadi musik yang lebih menantang untuk dimainkan, atau “musiknya musisi.”

Berbeda jauh dari Swing, Bebop ‘menceraikan’ dirinya dari nuansa musik dansa yang ada pada Swing, menempatkan musik ini sebagai sebuah musik ‘karya seni.’ Karena Bebop membutuhkan teknik permainan yang tinggi, di Indonesia tercatat hanya Bubi Chen, musisi yang piawai memainkan aliran ini.

Free Jazz/Avant-Garde Jazz


Peter Brötzmann

Free Jazz dan Avant-Garde Jazz adalah dua jenis subgenre Jazz yang walau berakar pada Bebop, biasanya menggunakan materi yang tidak terlalu mementingkan komposisi dan memberikan kebebasan yang lebih luas lagi kepada yang memainkannya.

Free Jazz menggunakan harmoni dan tempo yang lepas, hingga menimbulkan kontroversi ketika gaya ini pertama kali dikembangkan. Penampilan awal gaya ini terjadi pada akhir 1940-an dan awal 1950-an, dengan karya-karya dari dari Ornette Coleman dan Cecil Taylor. Di era ‘60an, musisi yang memainkan Jazz jenis ini adalah John Coltrane, Archie Shepp, Albert Ayler, Sun Ra, Makanda Ken McIntyre, Pharoah Sanders, Sam Rivers, Don Pullen, Dewey Redman dan lain-lain. Peter Brötzmann, Ken Vandermark, William Parker, Derek Bailey dan Evan Parker adalah musisi utama Free Jazz kontemporer.

Fusion Jazz

Di akhir 1960-an dan awal 1970-an, suatu bentuk campuran Jazz-Rock Fusion dikembangkan. Walau pencinta Jazz murni memprotes pencampuran antara Jazz dan Rock, beberapa pencipta lagu Jazz Hardbop kontemporer pun beralih ke Fusion.

Musik Jazz Fusion sering menggunakan mixed meters, tanda waktu yang aneh, sinkopasi serta kord dan harmoni yang kompleks. Fusion menggunakan beberapa instumen elektrik, seperti gitar elektrik, bass elektrik, piano elektrik dan keyboard synthesizer.

Saat ini, Fusion jazz juga identik dengan bantuan teknologi canggih seperti MIDI. Mengacu pada namanya, Jazz Rock atau Fusion adalah tipe Jazz yang musisinya dalam mengapresiasikan sampai melewati batas sampai ke daerah Rock ataupun jenis musik lain. Fusion mengkombinasikan kebiasan-kebiasaan & energi dari musik Rock dengan harmonisasi yang sempurna dan kebebasan improvisasi Jazz. Musisi yang berpengaruh dalam era ini adalah pemain terompet legendaris Miles Davis, pemain keyboard Chick Corea dan Herbie Hancock, drummer Tony Williams, pemain gitar Larry Coryell dan John McLaughlin, Frank Zappa, Al Di Meola, jazz violinist Jean-Luc Ponty, Sun Ra, Narada Michael Walden, Wayne Shorter dan bassis komposer Jaco Pastorius.

Miles Davis mengeluarkan album Fusion In a Silent Way dan Bitches Brew pada tahun 1968 dan 1969. Chick Corea tampil dan mengeluarkan album bersama bandnya, Return to Forever. Mantan drummer Miles Davis, Tony Williams, membuat band bernama Lifetime bersama Larry Young dan John McLaughlin serta Jack Bruce yang bergabung belakangan. Herbie Hancock memimpin band yang dipengaruhi funk bernama The Headhunters.

Smooth Jazz

Di akhir 1970-an dan awal 1980-an, Fusion Jazz lambat laun berubah menjadi lebih ringan. Bentuk ini biasa disebut Pop Fusion atau Smooth Jazz. Walau Pop Fusion/Smooth Jazz sukses secara komersil dan mendapatkan airplay radio yang signifikan, bentuk Fusion yang lebih ringan ini semakin menjauh dari bentuk Fusion awalnya. Permainan musik Smooth Jazz memang sangat stylist.

Contohnya adalah improvisasi permainan saxophone dari Kenny G. Para musisi memberi nama musik jenis ini “fuzak” karena suara yang dihasilkan lembut, pencampuran yang menyenangkan dari Jazz dan Rock. Di akhir tahun 1990-an, Smooth Jazz menjadi sangat popular dan sering diputar di radio-radio seluruh dunia.


Acid Jazz

Acid Jazz merupakan gabungan dari elemen disko ’70-an, Acid Swing yang mencampurkan gaya big-band tahun 1940-an dengan beat yang lebih cepat, ditambah gaya agresif Rock pada permainan drum dan gitar elektrik. Tidak seperti aliran Jazz yang lain, Acid Jazz tidak diciptakan oleh satu atau beberapa orang. Aliran Jazz ini muncul dari diskotik dan tempat hiburan malam yang menyajikan musik dansa.

Untuk membuat variasi dari musik dansa, para DJ menyisipkan musik-musik Jazz ke dalam hasil remix mereka. Dari situ, timbullah Acid Jazz. Eksponen dari Acid Jazz yang berawal dari UK ini adalah Brand New Heavies, Jamiroquai, James Taylor Quartet, Young Disciples, Incognito dan Corduroy. Di Amerika Serikat, grup Acid Jazz yang cukup populer adalah Groove Collective, Soulive dan Solsonics. Pada Acid Jazz, improvisasi tidak terlalu terlihat, sehingga timbul argumen apakah istilah Jazz layak disematkan padanya.

Funk

Funk adalah sebuah aliran musik yang mengandung unsur musik tarian Afrika-Amerika. Umumnya musik Funk dapat dikenali lewat ritme yang sering terpotong singkat, bunyi gitar ritme yang tajam, perkusi yang dominan, pengaruh Jazz yang kuat, irama-irama yang dipengaruhi musik Afrika, serta kesan gembira yang didapati saat mendengarnya. Akar Funk dapat ditelusuri hingga jenis rhythm and blues dari daerah Louisiana pada tahun 1960-an. Aliran musik ini terkait dekat dengan musik Soul serta jenis musik turunan lainnya seperti P-Funk dan Funk Rock.

Jazz Nowadays

Di saat sekarang ini, batasan-batasan musik Jazz pun menjadi semakin kabur. Musik yang pada dasarnya adalah campuran antara Jazz dan Pop, seperti pada album Jamie Cullum, James Blunt dan Joss Stone, dapat disebut sebagai musik Jazz. Hal ini juga terjadi pada album Norah Jones dan Amy Winehouse. Pada album Back to Basic milik Christina Aguilera, yang sebetulnya adalah seorang penyanyi pop, dipenuhi oleh lagu-lagu bernuansa Jazz. Sehingga, bisa dikatakan bahwa mereka tidak benar-benar murni “musisi Jazz.” Namun harus diakui, dengan adanya pencampuran seperti ini, musik Jazz jadi tetap mendapat tempat di hati para penggemar musik di seluruh dunia. [RAI]

Tidak ada komentar: